Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Data Inflasi Dapat Mendorong USDJPY Lebih Tinggi
Diperbarui • 2021-05-12
Hari ini Pemerintah Amerika Serikat akan merilis data CPI yang merupakan faktor dari angka laju tingkat inflasi.
Data ini menjadi sangat penting bagi para pelaku pasar karena angka inflasi yang tinggi akan membuat The Fed melakukan perubahan kebijakan moneter ultra longgarnya kedepan. Keadaan ini tentunya sudah direspon oleh pasar dengan memerahnya lantai bursa Wall Street kemarin, dimana indeks saham Dow Jones terkoreksi turun dengan tajam dari rekor tertingginya di level 14.000 pada bulan lalu.
Kebiasaan harga saham yang mengalami penurunan di bulai Mei, tentunya akan mempunyai dampak terhadap naiknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat dan menguatnya mata uang US Dollar kedepannya. Walaupun demikian The Fed di banyak kesempatan selalu mengatakan bahwa laju tingkat inflasi ini hanya bersifat sementara. Masih ada resiko tentang ancaman pandemic secara domestic dan global, merupakan alasan The Fed masih akan tetap melakukan program stimulus kedepannya.
Dari Jepang dilaporkan bahwa penguncian yang terus dilakukan dibanyak kota besar membuat aktivitas pabrikan dan jasa terganggu, dimana pembatasan tidak diiringi oleh suntikan vaksin bagi warga Jepang. Sampai saat ini baru sekitar 3% warga jepang yang menerima suntikan vaksin, sehingga membuat pelemahan bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut kedepannya.
Dengan melihat fenomena yang terjadi maka BOJ diharapkan masih akan terus menekan suku bunga dan melakukan progam stimulus ultra longgarnya kedepan.
Efek Terhadap Pasar
Pemulihan ekonomi Amerika Serikat dengan naiknya angka laju tingkat inflasi dapat menyebabkan pair USDJPY diprediksi menguat kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDJPY bergerak dalam range 108.26 – 109.14
Trading Plan :
Buy Limit 107.92 – 108.54 dengan target 109.14 – 109.49
Stoploss 107.58
Grafik USDJPY timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.